Perjalanan menuju Kota Pare, Kediri - Part 1

Perjalanan dari Kota Klaten ke Kota Pare, Kediri memakan waktu hampir 6 jam, jika anda orang awam yang belum tahu apa-apa soal pare dan bahkan belum tahu menahu tentang kondisi keadaan dari kota kediri ke kota pare alangkah baiknya jika anda mencoba untuk mencari informasi terkait transportasi. Hal tersebut karena beberapa angkot tidak memiliki nama dan kalaupun ada hanya memiliki simbol seperti 'P' yang berarti pare.
Awal perjalanan saya mulai dari stasiun klaten untuk naik kereta kahuripan menuju kediri, perlu diketahui bahwa kereta kahuripan merupakan kereta yang melayani perjalnan dari kota bandung ke kota kediri. Saya sengaja naik kereta kahuripan karena dengan beberapa alasan tertentu  yaitu karena ada teman dari bandung yang ingin bareng, harga tiket yang relatif lebih murah karena kereta tersebut kereta ekonomi, waktu tempuh yang lebih cepat dibandingkan dengan mengendarai bus dan yang paling penting adalah jadwal tiba kereta di stasiun kediri adalah siang hari. Siang hari merupakan jadwal yang sangat pas untuk melakukan perjalanan jika anda belum tahu menahu soal kondisi keadaan tempat tujuan anda, hal tersebut karena pada siang hari anda bisa menemui berbagai kendaraan umum yang dapat anda gunakan untuk menuju tujuan anda.
Suasan di dalam kereta ekonomi AC
Harga tiket dari stasiun klaten ke stasiun kediri adalah seharga Rp37.000,00 cukup murah dengan jarak tempuh sekian kilometer. Namun nasib tak mujur dirasakan teman saya yang juga berangkat dari bandung, ternyata tiket ekonomi kahuripan kelas ekonomi biasa telah habis terjual sehingga dia mau tak mau harus membeli tiket kereta untuk kelas ekonomi AC dan harus merogoh kocek sedalam Rp150.000,00. Harga yang cukup mahal namun sesuai dengan kenyamanan yang didapatkan.
Sedikit infromasi bahwa saat ini perkertaapian indonsia telah mengalami metamorfose yang positif. Banyak kebijakan yang sangat baik demi kenyamanan penumpang. Seperti halnya satu tiket kereta berarti satu tempat duduk, hal tersebut berarti tidak ada lagi penumpang yang berdiri atau tidak memiliki tempat duduk. Keadaan yang sangat berbeda  5 tahun lalu dimana satu tiket kereta tidak berarti mendapatkan tempat duduk. Apalagi saat ini ada kereta eknomi yang dilengkapi dengan fasilitas AC/ Pendingin udara sehingga suasana di dalam kereta tidak lagi panas.

Lanjut dengan cerita perjalanan saya, akhirnya pada hari-H teman saya berangkat dari bandung dengan naik Kereta Ekonomi-AC pada malam hari dan keesokan harinya jam setengah 7 pagi saya berangkat dengan Kereta yang sama namun Ekonomi biasa. Beberapa jam setelah saya naik di kereta teman saya mengirimkan sms kepada saya bahwa tempat duduk disampingnya kosong, langsung saja ketika kereta berhenti di Stasiun Sragen saya langsung beranjak dari tempat duduk saya untuk pindah ke kereta ekonomi AC. Asikk! dengan harga kereta ekonomi biasa namun bisa mendapatkan fasilitas kelas ekonomi AC, makasih ya mas bro Ridho. hehe
Suasan ketika turun di Stasiun Kediri
Setibanya di Stasiun Kediri, waktu menunjukkan pukul setengah 12. Kebetuluan saya sudah sedikit mencari informasi mengenai jarak tempuh dari stasiun kediri ke kota pare di google earth dan jaraknya cukup lumayan jauh dan bahkan bisa memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 1 jam. Oleh karena itu kami kami tak bergegas untuk keluar dari stasiun untuk mencari kendaraan umum yang bisa mengantarkan kami ke kota pare namun beristirahat sebentar melepas lelah di mushola stasiun sembari menunggu waktu sholat dzuhur untuk menunaikan sholat dzuhur.
Selepas sholat dzuhur kami beranjak dari musholla untuk melanjukan perjalanan ke kota pare. Walaupun kamis sudah mencari informasi transportasi menuju kota pari, tetapi kami menyempatkan untuk bertanya lagi kepada petugas keamanan di stasiun tentang kendaraan yang dapat kami gunakan untuk menuju kota pare. Menurut beliau kami bisa jalan kaki atau mengendarari becak menuju bhayangkara atau kantor pos dengan ongkos Rp 10.000,00, namun ternyata kami sempet terkecoh oleh tukang becak. Kesepakatan kepada tukang becak pertama kami harus membayar Rp10.000,00. Setelah sepakat, kami diserahkan kepada tukang becak kedua. Ketika sampai di bhayangkara dan membayar Rp10.000,00 tukang becak tersebut tidak mau merima uang tersebut dan menagih untuk dibayar Rp15.000,00. Katanya dia tidak pernah menerima ongkos Rp10.000,00 untuk sampai di bhayangkara, karena sudah capek dan untuk menghindari debat berkelanjutan yang alot akhirnya saya bayar Rp15.000,00. Dari keadaan tersebut satu koreksi dan pengalaman bagi saya kedepan, komunikasi itu penting agar tidak terjadi kesalah pahaman. Seperti dalam kasus tersebut ketika kita dilempar dari satu tukang becak kepada tukang becak kedua, silahkan tanyakan lagi soal kesepakatan harga, agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Komentar

  1. sudah atu sering saya alami, abang becak di Jember lain lagi saya minta di anter ada 3 alamat dari hotel merdeka ke 3alamat tsb saya hrs bayar 85ribu (yg sebenarnya tdk jauh), klu naik angkot 2 cukup bayar 24 (1xjln 1org @ 4.000, x2irg) walaupun sdh di komunikasikan si abang becak ttp kuekkeh minta di bayar segitu...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rute Perjalanan Menuju Kota Pare, Kediri Via Stasiun Jombang

Peta Kampung Inggris, Pare Kediri Jawa Timur